Senin, 07 Oktober 2013

Sembilan 'jika' yang jarang ku sadari untuk ku syukuri...

1. Jika engkau mempunyai makanan dilemari es,
pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas
kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau
lebih kaya dari 75 % penduduk di dunia ini.
2.Jika engkau memiliki uang di bank, di
dompetmu , dan uang-uang receh, maka engkau
berada diantara 8 % kesejahteraan dunia.
3. Jika engkau mendapatkan pesan ini di
komputermu, engkau adalah bagian dari 1 % di
dunia yang memiliki kesempatan itu.
4. Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih
banyak kesehatan daripada kesakitan... .engkau
lebih diberkati daripada begitu banyak orang di
dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga
hari ini .
5. Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan
dalam perang , kesepian dalam penjara ,
kesengsaraan, penyiksaan, atau kelaparan yang
amat sangat maka engkau lebih beruntung dari
700 orang di dunia.
6. Jika engkau dapat menghadiri pertemuan
religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan,
penangkapan, penyiksaan, atau kematian...maka
engkau lebih diberkati daripada 3 milyar orang di
dunia.
7. Jika orangtuamu masih hidup dan masih
berada dalam ikatan pernikahan.. .maka engkau
termasuk orang yang sangat jarang.
8. Jika engkau masih bisa mencintai... maka
engkau termasuk orang besar. Karena cinta
adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari
manapun.
9. Jika engkau dapat menegakan kepala dan
tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang
kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua
mereka yang berada dalam keraguan dan
keputusasaan. "
Nikmatilah hari-harimu , hitunglah berkat yang
telah Tuhan anugerahkan kepadamu. Dan jika
engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua
teman-temanmu untuk mengingatkan mereka
betapa diberkatinya kita semua.
***
pesan di atas 'ku dapat dari email
seorang kawan. aku tersadar:
-bukan aku yang ada di televisi dan
menjadi anak yang menangisi bapaknya
yang harus ke jakarta untuk
memperjuangkan rumah yang sudah
tenggelam kena lumpur lapindo.
-bukan aku yang dalam televisi yang
harus terbaring di rumah sakit
Yogyakarta karena terkena empat
penyakit sekaligus dan memaksa bapak
menjual ginjalnya untuk mengobati
sakitku.
-ternyata bukan aku juga yang menjadi
korban banjir di manggarai NTT yang
terpaksa kehilangan banyak orang yang
dikasihi karena terseret banjir.
Tapi, seringkali, masih saja aku
mengeluh pada Tuhan betapa tidak
beruntungnya aku..betapa sulitnya
hidupku.. dan keluhan lainnya.
padahal...aku jauh...jauh...jauh sangat
beruntung.
Terima kasih Tuhan